BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Suatu
perusahaan digital adalah suatu perusahaan yang hampir seluruh hubungan bisnis
penting dari organisasi dengan pelanggan, para pemasok, dan karyawannya
dimungkinkan dan dijembatani secara digital. Proses bisnis merupakan cara yang unik dimana pekerjaan terorganisasi,
terkoordinasi, dan terfokus untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang
bernilai. Di dalam perusahaan digital, informasi sekecil apapun yang diperlukan
untuk mendukung keputusan bisnis dapat tersedia kapanpun dan dimanapun pada perusahaan
tersebut. Daya rasa dan respons perusahaan digital terhadap lingkungannya jauh
lebih cepat dilakukan disbanding perusahaan tradisional, sehingga secara
fleksibel ia mampu bertahan dalam suasana yang bergolak.
Pengetahuan merupakan
asset produktif dan strategis yang sentral dalam perekonomian informasi di
zaman ini, dan merupakan sumber keunggulan kompetitif yang potensial. Dengan
pengetahuan, perusahaan akan lebih efektif dan efisien dalam memanfaatkan
sumber dayanya yang terbatas. Tanpa pengetahuan, perusahaan akan kurang efektif
dan efisien, dan terancam gagal. Karena itu perusahaan perlu program manajemen
pengetahuan.
Meskipun konsep
Manajemen Pengetahuan asli akhir-akhir ini, minat di dalamnya telah berkembang
dengan pesat dengan perkembangan teknologi informasi (TI). Oleh karena itu,
sebuah sistem Manajemen Pengetahuan perlu disiapkan dengan hati-hati, sistem
informasi manajemen (MIS) terstruktur di mana informasi yang dicatat, disimpan
dan dibuat tersedia bagi mereka yang membutuhkannya.
Inti dari Manajemen
Pengetahuan selanjutnya perlu didesain
‘pengembang pengetahuan’ untuk merancang perangkat lunak komputer untuk mengendalikan database
pengetahuan, dan ‘pilihan pembelajaran’ yang akan memandu pengguna dalam
menemukan, pada suatu waktu, informasi yang akan melayani pengembangan pribadi
dan kebutuhan kerja mereka.
Banyak organisasi
yang ingin membangun Sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang
cukup, tetapi ternyata usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara
lain ialah: struktur organisasi keseluruhan yang kurang wajar, rencana organisasi
keseluruhan yang belum memadai, personil sistem yang tidak memadai, dan yang
terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan
para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan system
dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Para perancang
sistem apabila akan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya
mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka
sistem yang dihasilkan tidak efektif. Secara teoritis, komputer bukanlah
persyarat mutlak bagi sebuah Sistem Informasi Manajemen, namun dalam praktek
agaknya menjadi suatu kepercayaan bahwa Sistem Informasi Manajemen yang baik
tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang
di atas, maka kami dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah, sebagai berikut
:
1.
Bagaimana pengetahuan dalam organisasi?
2. Bagaimana sistem kerja pengetahuan dan informasinya?
3. Apa
yang dimaksud dengan kecerdasan tiruan?
4. Apa
teknik-teknik kecerdasan lainnya?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak yang
ingin mempelajari lebih dalam tentang bagaimana melindungi sistem informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Pengetahuan dalam Organisasi
Pengetahuan manusia
dimulai sejak manusia mengenal informasi, yaitu informasi mengenai apa yang
sedang terjadi, apa yang telah dikatakan, bagaimana terjadinya, atau apa yang
sedang dipikirkan. Kemudian informasi yang didapat selanjutnya diteruskan
kepada orang lain melalui komunikasi.
Komunikasi berlangsung antara manusia dengan manusia,
baik itu komunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Kemudian, pengetahuan
dan informasi tersebut bergerak dinamis melalui organisasi dalam berbagai cara,
tergantung bagaimana organisasi memandangnya. Manajemen Pengetahuan
didefinisikan sebagai setiap proses atau praktek membuat, memperoleh,
menangkap, berbagi dan menggunakan pengetahuan, di mana pun berada, untuk
meningkatkan pembelajaran dan kinerja dalam organisasi. Pengetahuan bagi
organisasi merupakan modal intelektual yang dapat dibeda-bedakan menurut jenis
pengetahuan yang dimiliki seseorang.
Memproduksi produk atau jasa yang
unik atau memproduksinya dengan biaya yang lebih murah daripada para pesaing
berdasarkan pengetahuan yang besar mengenai proses produksi dan rancangan yang
sangat baik. Mengetahui bagaimana melakukan hal-hal secara efektif dan efisien
dalam cara-cara yang tidak bisa ditiru oleh pesaing lainnya merupakan sumber
utama dari nilai dan faktor dalam produksi yang tidak bisa dibeli di pasar
eksternal. Sebagian para ahli teori manajemen meyakini bahwa aset pengetahuan
ini sama pentingnya dengan aset-aset keuangan dan fisik sebagai keuntungan
kompetitif dan alat untuk bertahan. Sejalan dengan perkembangan pengetahuan
sebagai pusat produktivitas dan aset strategis, maka kesuksesan organisasi
semakin tergantung pada kemampuan perusahaan untuk memproduksi, mengumpulkan,
menyimpan, dan menyebarkan pengetahuan. Dengan pengetahuan, perusahaan menjadi
lebih efisien dan efektif dalam hal penggunaan sumber-sumber dan terhindar dari
kegagalan fatal.
a.
Pembelajaran Organisasional dan Manajemen Pengetahuan
Bagaimana perusahaan mendapatkan
pengetahuan? Seperti halnya manusia, organisasi menciptakan dan mengumpulkan teknologi
melalui beragam mekanisme pembelajaran organisasional. Melalui trial and error,
pengukuran yang cermat terhadap aktivitas terencana, dan umpan balik dari
pelanggan dan proses bisnis yang mempengaruhi pengalaman mereka. Hal ini
disebut “pembelajaran organisasional.” Yang menjadi perdebatan adalah
organisasi yang bisa merasakan dan merespons lingkungannya secara cepat akan
lebih bisa bertahan lama daripada organisasi yang memiliki mekanisme
pembelajaran yang buruk
b.
Sistem dan Infastruktur untuk Manajemen Pengetahuan
Semua jenis sistem informasi
mempermudah alur informasi dan manajemen pengetahuan perusahaan. Konsep
“perusahaan digital” mengacu pada perusahaan yang menggunakan teknologi
informasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam merasa dan merespons
lingkungannya secara substansial. Walaupun semua system informasi, membentuk
dan merespons lingkungannya, namun sebagian teknologi secara unik dan langsung
menunjuk pada pembelajaran organisasi dan tugas manajemen pengetahuan.
2.2 Sistem Kerja Pengetahuan dan Informasi
Kerja pengetahuan adalah kerja yang
terutama terdiri dari penciptaan dan pemrosesan informasi. Kerja itu dijalankan
oleh para pekerja informasi yang biasanya dibagi menjadi dua kategori: pekerja
data yang memiliki tugas utama memproses dan menyebarkan informasi; dan pekerja
pengetahuan yang memiliki tugas utama menciptakan pengetahuan dan informasi.
Contoh-contoh para pekerja data adalah sekretaris, personil penjual, pemegang
buku kas, drafter. Peneliti, perancang, arsitek, penulis, dan hakim adalah
contoh-contoh untuk pekerja pengetahuan. Para pekerja data biasanya bisa
dibedakan dari pekerja pengetahuan karena para pekerja pengetahuan biasanya
memiliki tingkat edukasi yang lebih tinggi dan tingkat keanggotaan organisasi
yang lebih tinggi. Selain itu, para pekerja pengetahuan mengerjakan penilaian
independen sebagai aspek rutin pada pekerjaan mereka. Para pekerja data dan
pengetahuan memiliki persyaratan informasi dan sistem yang berbeda untuk
mendukungnya.
a.
Mendistribusikan Pengetahuan: Sistem Manajemen Dokumen dan Sistem
Manajemen Kantor
Kantor memiliki
tiga fungsi dasar:
a)
Mengelola dan mengkoordinasi
kerja data dan pekerja pengetahuan
b)
Menghubungkan kerja
para pekerja informasi lokal dengan semua level dan fungsi organisasi
c)
Menghubungkan
organisasi dengan dunia luar, termasuk pelanggan, pemasok, aparat pemerintah,
dan auditor eksternal.
Para pekerja kantor meliputi jangkauan yang sangat
luas: para professional, manajer, penjual, dan pekerja klerikal.
Aktivitas-aktivitas utamanya mencakup:
a)
Pengelolaan
dokumen, termasuk penciptaan dokumen, penyimpanan, pengambilan dan
penyebarannya.
b)
Penyusunan jadwal
untuk individu dan kelompok
c)
Berkomunikasi,
termasuk membuat, menerima, dan mengelola komunikasi berbasis data, suara,
digital untuk individu kelompok.
d)
Mengelola data,
missal data pada karyawan, pelanggan, dan vendor.
b.
Menciptakan Pengetahuan: Sistem Kerja Pengetahuan Kerja
Pengetahuan
adalah bagian kerja informasi yang menciptakan pengetahuan dan informasi baru.
Misalnya, para pekerja pengetahuan menciptakan produk baru atau menemukan cara
untuk memperbaiki cara-cara yang sudah ada. Krja pengetahuan tersegmentasi ke
dalam banyak bidang khusus, dan masing-masing bidang memiliki koleksi sistem
kerja pengetahuan (SKP) yang berbeda untuk mendukung para pekerja pada bidang
itu. Para pekerja pengetahuan menjalankan tiga peran inti yang penting bagi organisasi
dan bagi manajer yang bekerja pada organisasi, yaitu:
a)
Menjaga agar
organisasi tetap terbaru dalam hal pengetahuan sejalan dengan penerapan
pengetahuan itu di dunia eksternal – dalam teknologi, ilmu pengetahuan ilmiah,
pemikiran-pemikiran sosial, dan seni.
b)
Memberi pelayanan
sebagai konsultan internal sesuai dengan wilayah-wilayah pengetahuan mereka,
wilayah-wilayah perubahannya, dan peluang-peluangnya.
c)
Bertindak sebagai
agen-agen perubah yang mengevaluasi, mengawali, dan mendorong proyek-proyek perubahan.
Para
pekerja pengetahuan dan pekerja data memerlukan dukungan sistem informasi yang
berbeda. Sebagian besar pekerja pengetahuan bergantung pada sistem kantor
seperti pengolah kata, voice mail, dan kalender, namun mereka juga memerlukan
sistem kerja pengetahuan yang lebih khusus. Sistem kerja pengetahuan secara
khusus dirancang untuk mendorong penciptaan pengetahuan dan untuk memastikan
bahwa pengetahuan yang baru dan keahlian teknis yang baru terintegrasi secara
benar ke dalam bisnis.
Persyaratan Sistem Kerja Pengetahuan
Sistem kerja pengetahuan memiliki
karakteristik yang merupakan cerminan dari kebutuhan-kebutuhan khusus para
pekerja data. Pertama, sistem kerja pengetahuan harus memberikan kepada para
pekerja pengetahuan peranti khusus yang mereka butuhkan, missal peranti
analisis, grafis, dan peranti pengelolaan dokumen dan komunikasi. Sistem ini
memerlukan daya komputasi yang besar agar bisa dengan cepat menangani grafis
yang berat, atau kalkulasi kompleks yang perlu untuk para pekerja pengetahuan
seperti peneliti ilmiah, desainer produk, dan analisis keuangan. Karena para
pekerja pengetahuan sangat fokus pada pengetahuan dalam dunia eksternal, maka
sistem ini juga harus memberikan kepada mereka akses yang mudah dan cepat ke
database eksternal.
Antarmuka yang mudah digunakan adalah
sangat penting bagi sistem kerja perusahaan. Antarmuka yang mudah digunakan
bisa menghemat waktu dalam hal pelaksanaan tugas-tugas para penggunanya dan
untuk mendapatkan informasi tanpa perlu menghabiskan waktu lama untuk
mempelajari bagaimana menggunakannya. Penghematan waktu lebih penting bagi para
pekerja pengetahuan daripada para karyawan lainnya karena para pekerja
pengetahuan dibayar tinggi – menyia-nyiakan waktu para pekerja pengetahuan
berarti sangat mahal dan para pekerja pengetahuan bisa dengan mudah menjadi
sasaran muatan informasi yang berlebihan (Farhoomand dan Drury, 2002).
Contoh – Contoh Sistem Kerja Pengetahuan
Sebagian besar aplikasi kerja
pengetahuan terdiri dari sistem Computer Aided Desain (CAD), sistem realita
visual untuk simulasi dan pemodelan, dan workstation financial. Computed Aided
Desaign (DAD) mengotomatisasi penciptaan dan revisi desain, menggunakan komputer
dan perangkat lunak grafis yang canggih. Dengan menggunakan metodologi desain
fisik tradisional, masing – masing modifikasi desain memerlukan sebuah cetakan
dan prototype untuk pengujian secara fisik. Proses ini harus diulang berkali –
kali, yang akan menjadi sangat mahal dan membutuhkan waktu sangat banyak.
Dengan menggunakan workstation CAD, perancang hanya perlu membuat prototype
fisik dari akhir proses rancangan karena rancangan itu bisa dengan mudah diuji
dan diubah dengan menggunakan komputer.
Kemampuan perangkat lunak CAD,
memberikan spesifikasi desain untuk proses pabrikasi, sangat menghemat waktu
dan uang dan masalah – masalah teknis pun semakin kurang. Sistem realita visual
memiliki kemampuan visualisasi, rendering (perubahan), dan simulasi yang
melebihi system CAD konvensional. Sistem ini menggunakan perangkat lunak grafis
interaktif untuk menciptakan simulasi komputer yang sangat dekat dengan
realitanya sehingga pengguna hamper bisa percaya bahwa simulasi itu seperti
dalam dunia nyata. Dalam banyak sistemrealita visual, pengguna mengenakan
pakaian, headgear, dan perlengkapan khusus tergantung pada aplikasinya. Pakaian
itu terdiri dari sensor yang bisa merekam pergerakan pengguna dan secara cepat
mentransmisi informasi itu kembali ke komputer.
Dalam Organisasi CAD/CAM (computer
aided desaign/computer aided manucfaturing Berguna bagi para insinyur,
perancang grafis, dan manajer pabrik dalam memberikan kendali yang lebih tepat
mengenai rancangan industry dan pabrikasi. Virtual reality system Berguna bagi
para perancang grafis
c.
Berbagai – Pakai Pengetahuan : Sistem Kolaborasi Kelompok dan Lingkungan
Pengetahuan Perusahaan.
Kelompok tidak resmi yang terdiri
dari orang – orang yang bekerja dan tinggal di beragam lokasi namun bisa saling
berbagi minat keahlian umum; merupakan sumber keahlian yang penting bagi
organisasi.
Groupware dan Peranti Kolaborasi Web
Groupware dibangun berdasarka tiga
prinsip; komunikasi, kolaborasi dan koordinasi. Groupware memungkinkan kelompok
– kelompok bekerja bersama mengenai dokumen, jadwal pertemuan, mengerjakan
suatu format elektronik, mengakses folder yang dibagi – pakai, berpartisipasi
dalam diskusi elektronik, mengembangkan database yang dibagi – pakai, dan
mengirimkan email. Perusahaan – perusahaan yang memerlukan informasi secara
intensif, semisal perusahaan konsultan, badan hokum, dan perusahaan pengelola
keuangan, mengakui bahwa groupware merupakan peranti khusus yang ampuh untuk
mempengaruhi asset – asset mereka.
Internet dan Lingkungan pengetahuan Perusahaan
Peta pengetahuan adalah peranti untuk
mengidentifikasi dan menemukan sumber – sumber pengetahuan organisasi, dan bisa
menunjuk kepada sekumpulan orang sebagai sumber – sumber pengetahuan seperti
halnya dokumen dan database. Contoh – contoh Lingkungan Pengetahuan Enterprise
Organisasi Kemampuan – Kemampuan Manajemen Pengetahuan Ford Motor Company
Intranet membawa informasi mengenai berita, orang – orang, proses, produk, dan
kompetisi kepada para pekerja professional sejumlah 95.000 orang. Pra karyawan
bisa ,emgakses pustaka online dan Web Center of Excellence ,mengenai informasi
praktik – praktik kerja yang baik, standar, dan rekomendasi. Roche Laboratories
Global Healthcare Intelegence Platform mengintegrasikan dokumen dari beragam
sumber sehingga bagi para kelompok professional tersedia informasi terbaru dan
informasi mengenai keahlian berkaitan dengan produk – produk farmasi Hoffman La
Roche.
Sistem ini mengumpulkan informasi
yang terkait dari sumber – sumber berita global, penerbit tertentu, situs –
situs medis, sumber – sumber pemerintahan, dan system informasi internal milik
perusahaan. Para pengguna bisa mencari beragam sumber dan merincinya untuk
melihat relasi – relasi yang ada antar kepingan – kepingan data. Shell Oil
Company Sistem Manajemen Pengetahuan (SKP) menyediakan lingkungan komunikasi
dan kolaborasi sehingga para karyawan bisa belajar dan berbagi – pakai
informasi mengenai praktik – praktik kerja yang baik. Di dalamnya tercakup
informasi dari sumber – sumber internal dan sumber – sumber ekstenal, misal
universitas, konsultan, perusahaan lain, dan literature penelitian.
Aplikasi groupware Lotus Domino
memungkinkan para karyawannya melakukan dialog melalui Internet perusahaan.
Pengasuh rubrik praktik kerja yang baik bisa menggunakan peranti ini untuk
berbicara dengan kolega–koleganya mengenai pengalaman– pengalamannya. Booz
Allen Hamilton Internet Pengetahuan Online menyediakan wadah online untuk
menampung pengalaman dan pengetahuan para konsultan termasuk database yang
memiliki kemampuan pencarian. Database itu tersusun berdasarkan kekhususan –
kekhususan perusahaan dan praktik – praktik kerja terbaiknya; asset – asset
intelektual lainnya seperti laporan penelitian, presentasi, grafik, gambar, dan
materi – materi pelatihan interaktif; dan link ke resume dan riwayat pekerjaan.
2.3 Kecerdasan Tiruan
Organisasi menggunakan teknologi
kecerdasan tiruan untuk menangkap pengetahuan individu dan kolektif dan untuk
mengkodifikasi serta memperluas basis pengetahuan.
a.
Apa Yang Dimaksud dengan Kecerdasan Tiruan?
Kecerdasan Tiruan (atau artificial
intelligence [AI]) adalah upaya untuk mengembangkan system berbasis – computer
(baik perangkat keras maupun perangkat lunak) yang berprilaku seperti manusia.
Sistem seperti itu akan mampu mempelajari bahasa ibu, menjalankan tugas – tugas
fisik yang berkoordinasi (robotic), menggunakan perlengkapan pemahaman yang
menginformasikan perilaku fisik dan bahasanya (sistem pemahaman oral dan
visual, dan berusaha menyamai keahlian manusiawi dan pengambilan keputusan
(sistem pakar). System seperti ini juga bisa menunjukkan logika, pembenaran,
intuisi, dan kualitas-akal-sederhana yang diasosiasikan dengan manusia.
b.
Mengapa Bisnis Menaruh Minat pada Kecerdasan Tiruan?
Walaupun aplikasi kecerdasan tiruan
sangat terbatas daripada kecerdasan manusia, namun menjadi minat bisnis yang
sangat besar karena alasan – alasan berikut :
·
Untuk menciptakan
informasi dalam bentuk aktif sebagai organisasi, menciptakan basis pengetahuan
organisasi yang bisa diuji oleh banyak karyawan dan memelihara keahlian yang
mungkin bisa hilang jika seorang pakar yang sudah diakui keahliannya
meninggalkan atau tidak bekerja lagi di perusahaan.
·
Untuk menciptakan
mekanisme yang bukan menjadi subyek perasaan manusiawi, seperti kepenatan atau
kekhawatiran. Hal ini secara khusus berguna sewaktu pekerjaan – pekerjaan yang
dilakukan secara fisik, mental, atau berdasarkan keadaan lingkungannya
membahayakan manusia. Sistem ini juga bisa menjadi penasehat yang berguna dala
masa krisis. ·
·
Untuk meniadakan
rutinitas dan pekerjaan – pekerjaan yang kurang mengenakkan yang dikerjakan
oleh orang – orang.
·
Untuk meningkatkan
basis pengetahuan organisasi dengan menyusun solusi – solusi atas masalah
tertentu yang sangat besar dan kompleks jika dianalisis oleh manusia dalam
jangka waktu sangat singkat.
c.
Menangkap Pengetahuan: Sistem Pakar
Sistem informasi yang bisa
menyelesaikan masalah dengan menangkap pengetahuan untuk wilayah sangat khusus
dan terbatas dari keahlian manusia disebut sistem pakar. Sistem pakar menagkap
pengetahuan para karyawan tampil dalam bentuk serangkaian aturan. Sistem pakar
bisa membantu pengambilan keputusan dengan mengajukan pertanyaan yang relevan
dan member penjelasan mengenai alasan mengapa mengambil suatu tindakan tertentu.
Cara Kerja Sistem Pakar
Serangkaian aturan ini bisa menjadi
basis pengetahuan. Siapa pun yang pernah menulis program computer mengetahui
bahwa secara virtual semua program computer tradisional mengandung pernyataan
IF-THEN. Perbedaan antara program tradisonal dengan program system pakar
bebasis-aturan adalah pada derajat dan magnitudonya. Program kecerdasan tiruan
bisa dengan mudah mengandung 200 sampai 10.000 aturan, lebih banyak daripada
program tradisional, yang hanya memiliki 50 sampai 100 pernyataan IF-ELSE.
Selain itu, dalam program kecerdasan
tiruan aturan – aturannya cenderung saling terkait dan berkelompok pada derajat
yang jauh lebih besar daripada dalam program tradisional. Dengan demikian,
kompleksitas aturan pada sistem pakar berbasis-aturan bisa dipahami. Strategi
yang digunakan untuk melakukan pencarian melalui basis aturan disebut mesin
kesimpulan. Dua strategi yang digunakan adalah; penyimpulan maju dan
penyimpulan mundur. Dalam penyimpulan maju, mesin kesimpulan dimulai dengan
informasi yang dimasukkan oleh pengguna dan melakukan pencarian basis aturan
agar sampai pada kesimpulan. Strateginya adalah menembakkan, atau menghasilkan,
tindakan aturan jika kondisinya benar (true).
Contoh – Contoh Keberhasilan Pakar
Berikut ini adalah contoh – contoh
system pakar yang memberikan serangkaian keuntungan bagi organisasi, termasuk
di antaranya kentungan dealam hal pengurangan biaya,pengurangan waktu
pelatihan, perbaikan keputusan dan perbaikan kualitas dan layanan.
·
Countrywide funding
corp. di Pasadena, California adalah sebuah persahaan penanggung asuransi
pinjaman dengan kira – kira 400 penanggung di 150 kantor diselurh negeri.
Perusahaan ini mengembangkan sistem pakar berbasisi PC di tahun 1992 dengan
tujuan membuat pemeriksaan keputusan penyetujuan pinjaman. Perusahaan ini
mengalami pertumbuhan yang pesat dan ingin agar system itu bisa memastikan
konsistensi, dan keputusan pinjaman yang berkualitas baik. Countrywide juga
menguji system itu dengan mengirimkan tiap – tiap aplikasi pinjaman yang
ditangani oleh seorang penanggung asuransi ke CLUES. Sistem itu akan melakukian
penyaringan sampai diperoleh persetujuan dengan posisi penanggung sebesar 95
persen dari kasus.
·
Galeria kaufhof,
suatu rantai took besar di jerman, menggunakan system berbasis aturan untuk
membantu pengelolaan lebih dari 110.00 pengirim barang yang diterima setiap
hari, mulai dari pakaian sampai dengan elektronika rumit dan barang pecah
belah. Pemeriksaan masing – masing kiriman menjadi pekerjaan yang sangat
membutuhkan waktu mahal dan banyak, namun perusahaan ingin memastikan bahwa
barang – barang yang diterimanya tidak rusak atau cacat. Kaufhof
mengimplementasikan sistem berbasis aturan yang bisa mengidentifikasi
pengiriman – pengiriman barang yang beresiko tinggi dan secara otomatis
menawarkan alternative pengiriman barang yang beresiko rendah. Sistem ini bisa
memindai label – label pengiriman dan mengidentifikasi masing – masing
pengiriman dealam hal ukuran produk , jenis produk, apakah produk tersebut
produk baru, dan riwayat pengiriman pemasok ke kaufhof. Pengiriman sejumlah
besar produk kompleks yang baru atau produk dari pemasok yang tidak memiliki
riwayat pengiriman secara cermat diteliti sementara pengiriman lainnya
dilewatkan tanpa pemeriksaan. Perusahaan perbankan goldman sachs menggunakan
sistem pakar berbasis aturan agar saham – saham yang tidak di inginkan tidak
dimasukkan ke dalam portofolio individu. Hampir seluruh portofolio kliennya
memiliki batasan-batasan yang ditentukan oleh pemiliknya mengenai sektor mana
yang dihapus.
·
Goldman ingin
memastikan bahwa jaringan global penasehat finansialnya menghormati
batasan-batasan ini agar mereka tidak memuat pembelian-pembelian yang tidak di
inginkan oleh klien. Manajer bisnis Goldman, kantor-kantor perwakilan, dan
manjer bendahara pribadi semuanya berperan dalam memutuskan saham mana yang di
beli untuk portofolio. Perusahaan mengembangkan sistem berbasis aturan yang
berisi aturan-aturan untuk menjaga agar saham tertentu terpisah dari portifolio
klien. Dengan menciptakan sistem penyaring portofolio terpusat, Goldman lebih
mampu menangkap kesalahan-kesalahan sebelum melakukan transaksi, sehinga
transaksi menjadi bebas kesalahan (Guerra,2001).
Walapun sistem pakar tidak secepat
dan seinsklusif kecerdasan manusia, namun bisa memberi keuntungan-keuntungan
bagi organisasi jika batasan-batasannya dipahami secara baik. Hanya kelas-kelas
masalah tertentu saja yang bisa diselesaikan mengunakan sistem pakar. Hampir
semua sistem apakar yang berhasil diterapkan berkait dengan masalah klasifikasi
di mana terdapat beberapa penyelesaian alternatif dan kemungkinan-kemungkinan
alternatif tersebut sudah dikertahui sebelumnya. Sebagian besar sistem pakar
memerlukan upaya pengembangan yang banyak, luas dan mengeluarkan biaya yang
tidak sedikit. Biasanya, lingkungan tempat sistem pakar beroperasi terus
menerus berubah sehingga sistem pakar juga harus terus menerus berubah.
d.
Kecerdasan Organisasi : Pembenaran Berbasis-Kasus
Sistem pakar pada intinya menangkap
pengetahuan dari keahlian individu namun organisasi juga memiliki pengetahuan
kolektif dan keahlian yang mereka bangun selama bertahun-tahun. Pengetahuan
organisasi ini bisa ditangkap dan disimpan menggunakan pembenaran berbasis –
Kasus. Dalam pembenaran Berbasis Kasus (PBK), deskripsi dari pengalaman lama
dari para ahli, direpresentasi sebagai kasus, tersimpan dalam database agar
bisa diambil kembali sewaktu pengguna menghadapi kasus baru dengan parameter
yang serupa. Sistem melakukan pencarian pada kasus – kasus tersimpan dengan karakteristik
masalah serupa dengan yang baru, dan menerapkan solusi kasus lama itu pada yang
baru.
Sitem pakar bekerja dengan cara
menerapkan serangkaian aturan IN THEN-ELSE terhadap basis pengetahuan, keduanya
berasal dari para ahli manusia. Sebaliknnya, pembenaran berbasis kasus
mempresentasekan pengetahuan sebagai serangkaian kasus, dan basis pengetahuan
ini terus menerus diperluas dan disaring oleh penggunanya.
2.4 Teknik-teknik kecerdasan lainnya
Organisasi menggunakan teknik
komputasi kecerdasan lainnya untuk memperluas basis pengetahuan mereka dengan
memberikan solusi atas masalah yang terlalu besar atau kompleks untuk ditangani
orang-orang yang memiliki sumber terbatas. Beberapa teknik kecerdasan lainnya
diantaranta
a.
Jaringan sistem saraf
Jaringan sistem saraf dirancang untuk
mengistimasi proses pemikiran fisik dari otak biologis. Terdapat dua bagian
pada sistem saraf yaitu soma atau sel saraf, pada bagian pusat bertindak
sebagai switch, menstimulasi oleh neuron. Terpancar dari neuron adalah axon yang
merupakan koneksi aktif elektrik kedendrit atau neuron lainnya. Axon dan
dendrite merupakan “kabel” yang secara elektrik menghubungkan neuron satu sama
lainnya. Simpangan dari keduanya disebut synapse. Model biologis sederhana ini
adalah metapora untuk pengembangan jaringan sistem saraf. Sistem saraf terdiri
dari perangkat keras dan perangkat lunak yang berusaha mengevaluasi pola
pemrosesan dari otak biologis
b.
Perbedaan sistem jaringan dengan sistem pakar
Sistem pakar mencari cara atau model
sedekat mungkin dengan cara manusia menyelesaikan masalah, namun para pembuat
jaringan sistem saraf mengklaim bahwa mereka kecerdasan manusia, tidak
memprogram solusi, dan tidak mengarah pada penyelesaian masalah tertentu
semata-mata. Sebaliknya, para perancang sistem saraf memiliki tujuan meletakkan
kecerdasan pada perangkat lunak dalam bentuk kemampuan belajar yang
digeneralisasikan. Sedangkan sistem pakar, dirancang secara khusus terutama
untuk memberikan penyelesaian masalah tertentu dan tidak bisa dengan mudah
dilatih ulang.
c.
Fuzzy Logic
Komputer tradisional memerlukan
presisi : on-off, ya-tidak, benar-salah. Namun, kita manusia tidak mengalami
dunia dengan cara seperti itu. Fuzzy logic adalah teknologi berbasis aturan
yang mengizinkan ketidak akuratan dan bahkan menggunakannya untuk menyelesaikan
masalah yang belum pernah dipecahkan sebelumnya. Fuzzy logic terdiri dari
beragam konsep dan teknik untuk menampilkan dan mengumpulkan pengetahuan yang
tidak akurat, tidak pasti, atau tidak bisa dipercaya. Fuzzy logic bisa
menciptakan aturan-aturan yang menggunakan aprosikmasi suatu nilai subjektif
atau data yang ambigu atau tidak lengkap. Dengan mengekspresikan logika
menggunakan beberapa ketidak akuratan yang sudah ditetapkan dengan cermat
sebelumnya, fuzzy logic menjadi lebih dekat dengan cara berpikir orang yang
sebenarnya dari pada aturan-aturan tradisional IF-THEN.
d.
Algoritma Genetik
Algoritma genetic (disebut juga
komputasi adaptif) adalah variasi teknik pemecahan masalah yang secara
konseptual berdasarakan metode bahwa organism hidup terus beradaptasi terhadap
lingkungannya-proses evolusi. Algoritma genetic deprogram agar bekerja dengan
cara populasi penyelesaian masalah-masalah denga nmengubah dan mengorganisasi
ulang bagian-bagian dari komponennya menggunakan proses seperti reproduksi,
mutasi, dan seleksi alamiah. Dengan demikian, algoritma mendorong evolusi
solusi untuk masalah tertentu, mengendalikan generasi, variasi, adaptasi dan
pemilihan kemungkinan solusi menggunakan proses berbasis-genetik
e.
Sistem Al Hibrid
Algoritma genetic, fuzzy logic,
jaringan sistem saraf, dan sistem pakar bisa diintegrasikan kedalam satu
aplikasi sebagai kombinasi fitur-fitur terbaik dari semua teknologi itu. Sistem
seperti ini disebt Sistem Al Hibrid. Aplikasi hybrid dalm bisnis sedang
berkembang. Di jepang, Hitachi, Mitsubishi, Ricoh, Sanyo, dan lainya sedang
memulai Al Hibrid dalam produk-produk seperti perlengkapan rumah tangga, mesin
pabrik, dan perlengkapan kantor. Matsushita telah mengembangkan mesin cuci “neurofuzzy”
yang mengkombinasikan fuzzy logic dengan jaringan sistem saraf. Nikko Securites
sedang mengerjakan sistem Neurofuzzy untuk memprediksi nilai suatu obligasi
yang bisa dikonversikan
f.
Intelegen Agent
Intelligent Agent adalah program
perangkat lunak yang bekerja di latar belakang tanpa campur tangan manusia
untuk menjalankan tugas-tugas repetitive, khusus, dan terprediksi untuk
pengguna individu, proses bisnis atau aplikasi perangkat lunak. Intelegent
agent menggunakan basis pengetahuan built-in untuk menjalankan tugas-tugas atau
mengambil keputusan sesuai input dari pengguna. Integent agent bisa diprogram
untuk mengambil keputusan berdasarkan profesi personal pengguna-misalnya
menghapus e-mile sampah, jadwal pertemuan, atau menjelajah jaringan yang saling
terkoneksi untuk menemukan tiket penerbangan ke kalifornia yang termurah .
integent agent bisa dikoneksikan kepersonal digital assitent dan berkolaborasi
dengan pengguna dalam lingkungan kerja yang sama. Selain itu juga bisa membantu
pengguna dalam menjalankan tugas-tugas sesuai input pengguna, memberi
pelatihan,atau pengajaran kepada pengguna,nmenyembunyikan kompleksitas
tugas-tugas sukar, membantu pengguna berkolaborasi dengan pengguna lainnya,
atau memonitor peristiwa dan prosedur.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mengelola
pengetahuan, suatu perusahaan harus melengkapi 4 syarat indikator sebagai
perusahaan digital, harus bisa memanajemen pengetahuan dalam suatu perusahaan,
kita bisa menentukan sistem kerja pengetahuan dalam perusahaan, dan harus tahu
mengenai kecerdasan tiruan maupun teknik kecerdasan lainnya yang bisa digunakan
dalam perusahaan.
Indikator yang harus dipenuhi dalam perusahaan digital yaitu Sistem pengelolaan
rantai pasokan, Sistem pengelolaan relasi pelanggan,
Sistem perusahaan,
dan Sistem pengelolaan pengetahuan. Manajemen
Pengetahuan didefinisikan sebagai setiap proses atau praktek membuat,
memperoleh, menangkap, berbagi dan menggunakan pengetahuan, di mana pun berada,
untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja dalam organisasi.
SKP adalah system yang dikembangkan khusus untuk para teknisi, ilmuwan dan
para pekerja di bidang pengetahuan lainnya yang betugas memperoleh dan
menciptakan pengetahuan baru bagi perusahaan mereka.
Kecerdasan Tiruan (atau artificial intelligence [AI]) adalah upaya untuk
mengembangkan system berbasis computer (baik perangkat keras maupun perangkat
lunak) yang berperilaku seperti manusia.
Teknik kecerdasan lainnya
terdiri atas jaringan sistem saraf, fuzzy logic, algoritma genetik dan intelegent
agent.
3.2 Saran
Apabila dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan mohon
dimaafkan, penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang sifatnya
membangun dari pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya dan penulis ucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Laudon, Kenneth C. 2005. “Sistem Informasi Manajemen”. Yogyakarta.
Penerbit Andi



0 komentar:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar